Selasa, 16 Juni 2009

Catatan Festival Drama Sekolah

Lomba Sandiwara Berbahasa Jawa. Demikian tajuk acara yang dilangsungkan di Hotel Candisari selama 2 hari itu. Diselenggarakan dalam rangkaian Pekan Seni Dikpora, 15-16 Juni 2009. Lomba ini diikuti oleh 16 peserta yang mewakili berbagai SMU dan SMK yang ada di Kab. Kebumen.
Beberapa kriteria penilaian ditetapkan panitia dan dalam implementasi penilaiannya dilakukan oleh 3 yuri, masing-masing Turyo Ragil Putra, Pekik Sat Siswonirmolo, dan Syahid.
Adapun hasil penilaian meliputi Pementasan Terbaik, Penyutradaraan dan Tata Artistik.

Festival Drama Pelajar tingkat SLTA se Kab. Kebumen ini diikuti 16 peserta yang mewakili sekolah, dan mementaskan sebuah naskah wajib 'Layung Sore' karya Tentrem Lestari, seorang pendidik di SMU N 1 Mertoyudan, Magelang.
Pementasan Terbaik direbut berurutan, masing-masing oleh: SMU N 1 Kutowinangun, SMU N 1 Kebumen, SMK N 1 Puring, SMK N 2 Kebumen, SMU N 2 Kebumen, SMK Ma'arif 4 Kebumen.

Sedangkan Sutradara Terbaik diraih: Joko Prambasto (SMU N 1 Kutowinangun)
Pemeran Terbaik: Astrid Herera M (SMU N 1 Kutowinangun), Titis Laksanawati (SMU N 1 Kutowinangun) serta Sarifah (SMK Batik Sakti 2 Kebumen)
Penata Artistik: Isman Suwabi (SMU N 1 Kutowinangun)

Keberlanjutan

Setidaknya telah lebih dari 8 tahun, acara semacam ini tak pernah diagendakan. Meskipun begitu, sebenarnya pementasan drama, walau terbatas masih pada lingkup internal sekolah, sesekali masih terselenggarakan. Penyelenggaraan Festival Drama Sekolah dalam rangkaian Pekan Seni Dikpora 2009 ini, memunculkan harapan yang lama terpendam. Minimnya aktivitas berkesenian dan apresiasi seni di kalangan muda terdidik, telah lama jadi keprihatinan.
Seorang pendidik yang tergolong baru, Elok Nur Faiqoh, yang pada event ini terlibat menggarap pementasan drama bagi murid di dua sekolah yang berbeda; berharap acara demikian dapat diagendakan rutin. Harapan ini mewakili keinginan para guru yang concern pada bidang kesenian.
Keberlanjutan menjadi penting artinya, lebih dari sekedar menyelenggarakan acara semacam Pekan Seni. Ia melihat ada peluang penguatan potensi lokal melalui bidang kesenian. Dan jika itu mau dieksplorasi dari kalangan kaum muda di lingkup pendidikan formal bermakna lebih dari sekedar pembinaan mentalitas budaya semata.

0 komentar:

Posting Komentar