Kamis, 25 Juli 2019

SRMB Terbitkan Buku Antologi Puisi “Kuputarung-2”


Sukses menggelar “Repertoar Dangsak” pada Sabtu (20/7) kini Sekolah Rakyat MeluBae (SRMB) menggeber prepair perhelatan berikutnya, yakni launching buku antologi puisi “Kuputarung-2”. Buku yang memuat kumpulan 77 puisi karya 13 penyair Kebumen ini tengah diregistrasi dan menunggu proses validasi guna mendapatkan International Standard Book Number (ISBN) serta Katalog Dalam Terbitan (KDT) pada perpustakaan nasional lengkap dengan kodefikasi barcode.

Cover Buku "Kuputarung-2", Masindro

Keseluruhan proses penerbitannya ditangani SRMB yang resminya telah memiliki divisi penerbitan buku.
“Buku ini adalah penerbitan ketiga dari SRMB”, tutur salah satu pamong komunitas ini.
Buku antologi puisi pertama yang diterbitkan SRMB adalah “Kuputarung-1” antologi bersama (2009), kemudian “Bulan Menggantung”, Pitra Suwita (2014) dan “Kuputarung-2” antologi bersama (2019).

Ke 13 penyair yang karyanya masuk dalam antologi ini diantaranya: Daryono Cengkim, Dodottiro, Dwi Agus Setiawan, Eko Sajarwo, Fajar Muzaki, Masindro, Nasikhatun Sulfiyani, Teguh Hindarto, Pekik Sat Siswonirmolo, Kata Hankena, Pitra Suwita, Naomi dan Bambang Indrajeet.


Tradisi perbukuan

Penerbitan buku, terutama buku puisi dan karya sastra lainnya, diupayakan menjadi agenda rutin dan dilakukan secara berkelanjutan. Upaya ini dinilai paralel dengan tradisi komunitas pembelajar yang berdiri pada Januari 2003, dimana mayoritas pegiatnya memiliki latar belakang aktivitas seni sastra, selain musik dan teater.

Selain itu, ada keinginan untuk melakukan upaya-upaya pemajuan kegiatan seni pada kalangan yang lebih luas, termasuk di kalangan muda terdidik di sekolah; pelajar, mahasiswa serta kalangan umum.

Terbitan ketiga, antologi puisi “Kuputarung-2” sendiri menjadi bagian lanjut penerbitan buku, yang akan launching pada Sabtu, 3 Agustus 2019 mendatang.

Penyeliaan materi puisi dilakukan melalui Komunitas Penyair Kebumen (KPK) yang diproyeksikan menjadi “bank naskah” dan akan bekerja menghimpun karya-karya penulisan di Kebumen.

Untuk waktu yang akan datang, akumulasi karya sastra dimungkinkan dengan pendekatan tematik, atau dihimpun melalui lomba penulisan sastra selain lomba baca puisi yang memang sudah dilakukan berkali-kali. [ap]

0 komentar:

Posting Komentar