Senin, 25 November 2019

PGRI Kritik Pidato Mendikbud, Minta Nadiem Tidak Hanya Retorika



Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi (Foto: Istimewa)

JAKARTA, MJNews – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengritisi isi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Menurutnya, pidato tersebut sekadar retorika kosong jika tak dilanjutkan dengan aksi nyata. Pasalnya, imbauan serupa sudah disampaikan Presiden Joko Widodo pada puncak Perayaan Hari Guru 2 Desember 2017 lalu.
“Jadi mau ngomong apapun, pak presiden saja sudah ngomong berkali-kali,” katanya di Jakarta baru-baru ini.
Ia menyatakan yang harus dilakukan Nadiem adalah menunjukkan bukti, bukan sekedar perkataan dari mulut.
“Yang kita tunggu setelah berbicara ini Pak Nadiem turun membedah, baru itu punya makna. Selama itu tidak turun membedah, itu tidak akan ada maknanya,” kata Unifah.
Sebagaimana diketahui, pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan disampaikan dalam peringatan Hari Guru Senin, 25 November 2019 viral di dunia maya.

Di kalangan para guru, pidato singkat itu jadi perbincangan hangat dan mendapat apresiasi sekaligus kritik.

Ia diapresiasi karena kesadarannya soal beban guru atas tugas-tugas administratif, kewajiban mengejar angka-angka penilaian yang tak sepenuhnya bisa mengukur potensi siswa, serta kurikulum yang terlalu padat hingga guru sulit berinovasi dalam proses mengajar.

Tapi di sisi lain, pidato tersebut dianggap sekadar retorika kosong jika tak dilanjutkan dengan aksi nyata. [mkp]

0 komentar:

Posting Komentar