Pitra
|
- Pembawa acara membacakan
susunan acara
- Mempersilahkan ketua
panitia membuka acara
|
Pekik
|
- Puji syukur, berkumpul
dalam forum tentang budaya
- Sholawat dan salam
- Menyampaikan beberapa hal:
- Mengangkat tema:
“Penguatan Seni Budaya Lokal menghadapi tantangan global”
- Narasumber:
- Terimakasih kepada tamu
undangan
- Terimakasih kepada ibu
Martha Tilaar atas kerjasama ini
- Dengan tema dimaksud agar
terpupuk rasa nasionalisme, menyebar
ke sekitar, cinta budaya sendiri;
- Selamat bersarasehan,
berharap sumbangsaran dari semua;
- Dibuka dengan
bacaan Basmallah
|
Pitra
|
- Terimakasih
- Mempersilahkan wakil pengelola ibu Leli Kurnia Sari untuk
sampaikan sambutan
|
Leli
|
- Puji syukur; berkumpul di
rumah Martha Tilaar
- Dihadiri Wulan Tilaar, Ketua Yayasan
Warisan Budaya beserta rombongan;
- Terimakasih kepada Bp MT
Arifin, juga Ketua DKD Bp. Ki Dalang Basuki Hendro prayitno;
- Tema menarik sekali, saya
Leli Kurnia Sari; selaku pengelola Rumah Marta Tilaar, berbangga sarasehan
ini bisa terselenggara
di sini;
- Sesuai dengan
tema, rumah
ini adalah salah satu
warisan
budaya juga;
- Mengharap ibu Wulan
Tilaar, agar berkenan membuka acara ini;
- Mohon maaf karena pada malam hari ini tidak dapat menjamu dengan baik, rumah ini masih dalam proses, mohon maaf dan
doanya;
|
Wulan
Tilaar
|
- Salam
- Pada para budayawan, media dan
semua undangan; menyampaikan selamat datang di rumah Martha Tilaar;
- Putri ke3, bertanggung
jawab di Martha Tilaar n Spa; sudah berkeluarga dengan 2 putri;
- Ingin menyampaikan kenapa
ada Roemah
Martha Tilaar, karena ibunda asli Gombong;
- Pada masa ini ingin berbagi
kepada masyarakat
Gombong dan Kebumen
umumnya,
- Ingin mencetak
MarthaTilaar2 lain, tekun dan mengglobal;
- Familiar dengan “Sari Ayu”, brand yang mengangkat kearifan
lokal,
- Beberapa tahun yl, dirinya ikut pentas wayang orang,
merasa ada dorongan kuat itu kembali ke sini dan mengenali asal-usul; proses
timbul ketertarikan dan kecintaan;
- Senang kerjasama dengan SRMB, berharap dapat memetik hasil yg
positif;
|
Pitra
|
- Demikian sambutan ibu
Wulan Tilaar
- Sambutan berikut Kepala Diparbud
Kab. Kebumen
|
Heri
|
- Meski harus maraton, dapat datang di sini;
- Pemberitahuan, akan
dilaksanakan Festival permainan Anak2, 14-15 Nove
|
Pitra
|
- Acara inti
|
Komper
Wardopo
[Moderator]
|
- Salam;
- Yth. Ketua Yayasan Rumah
Martha Tilaar, ibu Leli KS, Ir. Budi Hianto, serta segenap undangan
- Kita akan mendapat
pencerahan dr 2 tokoh,
1. Basuki Hendro Prayitno;
pelaku budaya
2. MT. Arifin; pengamat
- Tema yang sangat menarik,
kita hidup di tengah era
global, di sisi lain kita terancam kehilangan identitas, 24 jam dicekoki tergerus, dihimpit konsumsi
media;
- Kebumen bukan daerah
“main-main”, kedua pemateri akan banyak menjelaskan semuanya buat kita
- Kelestarian
seni budaya sendiri
jadi kewajiban bersama;
|
Basuki
Hendro Prayitno
[Pembicara]
|
- Semoga diridlai Allah SWT;
- Mungkin saya tertua,
kelahiran 1944; hanya pelaku seni pedalangan, tak ada pengalaman pendidikan
formal seni, hanya turun-temurun warisan lama;
- Kita belajar bersama,
- [membacakan materi]
- Budaya, budi n daya;
- Hasil seni, ungkapan
cipta, rasa, karsa,
- Seni gerak à tari, dll
- Seni Suara à mentiet, janeng, dll
- Perbuatan2 negatif yang telah membudaya juga, korupsi, tawuran,
ditayangkan media dari atas hingga daerah2, sangat memprihatinkan;
- Seni budaya mengalami
pergeseran karena terpengaruh masa dan
jamannya;
- Setelah islam masuk,
memberi warna budaya bagi bangsa kita;
- Di jaman penjajahan,
kemerdekaan, pembangunan hingga reformasi; semua ikut mempengaruhi budaya
lokal;
- Di lokal, ada Banaspati Jomenggolo di
Urutsewu dipimpin oleh Gomowijoyo; semua masih bersifat perjuangan lokal;
- Sumber
info sejarah ini
ada di sumber Babad Kolopaking dan Ani Asmoro;
- Pentas wayang, drama,
ketoprak, banyak berisi perjuangan;
- Semua ini pengaruh dari
atas yang memberi warna pada akar
rumput;
- Terlebih di era informasi
[IT] merupakan tantangan dari para pekerja seni budaya lokal; mampukah kita mempertahankan;
- Bisa ngeli tapi jangan
keli;
- Mungkinkan bagi kita yg
bermacam2 suku, agama, dll; mempertahankan jatidiri kita ?
- Kita jawab harusnya mampu,
dg adanya Menteri [Menko] Pembanguan Manusia dan Kebudayaan;
- Mahabarata yang tayang; Drupadi
bersuaminya 5; saya banyak dapat pertanyaan;
- Mahabarata adalah produk
impor yg datang di jaman animisme; karenanya ada banyak perbedaan;
- Budaya islam yang dibawa
ke Jawa mendapat sentuhan jawa; Amir menjadi Jayengrono
- Semua disesuaikan dengan
kultur bangsa Indonesia;
- Di pesantren juga ikut
menanamkan seni budaya;
- Para ulama juga memberi
ajaran pada santrinya, itu berdiri sama tinggi duduk sama rendah;
- Khususnya di pulau Jawa
penuh dengan sopan santun, perilaku yang halus;
- Ini ikut membentuk
karakter bangsa;
- Mengetuk mereka yang punya
kelebihan kepedulian 3 hal:
1. Peduli
Tenaga,
2. Peduli Pikir,
3. Peduli Dana;
- Demi bangsa, tanpa melihat ras dan agama;
- Contoh ibu Martha Tilaar yang mendirikan
Rumah Budaya di Gombong ini;
- Juga Pondok Tingal yang
ada di Magelang, tinggalan alm Bpk. Budihardjo mantan Menteri Penerangan;
- Tiap malam Sabtu akhir
bulan digelar kegiatan, sarasehan mau pun pementasan;
- Khusus di Kebumen, terkait
budaya lokal, perlu kita duduk [jawa] dan tidak mbedah,
- Artinya pilah-pilih, mana
yang perlu kita lestarikan, dan mana yang mungkin bisa kita kembangkan;
- Masalah ini jadi tugas
siapa, tanggung jawab siapa?
- Saya bertanya: apakah
tidak semestinya instansi-instansi yang membidangi seni budaya lokal?
- Juga pelaku-pelaku seni
yang punya 3 kepedulian;
- Peduli pikir, kritik lewat
media, wawancara sesepuh, kritikus seni budaya lokal;
- Peduli tenaga, para
pelatih seni, banyak di sini, Gombong, di Wero, seperti Bp. Surawan melatih
karawitan dan pedalangan yang bekerja dengan ketulusan;
- Juga di tempat R. Suman
Husodo, Jatiluhur, tempat latihan seni budaya lokal;
- Peduli dana, seperti
sekarang ini, penyelenggaraan sarasehan dengan biaya yang tak sedikit;
- Seni modern maupun klasik
di Kebumen sudah menonjol:
teater, lukis, pahat, band, rebana,
mentiet, ketoprak, angguk, gobang, jemblung, wayang golek, wayang kulit,
ebleg, solawatan, dll;
- Jika ingat seni-seni
tradisi produk Indonesia yang diklaim oleh Malaysia, seperti batik, reog,
kuda lumping;
- Masyarakat Indonesia
dirugikan, sebab tradisi tersebut milik bangsa Indonesia;
- Tetapi, kembalikannya,
sampai dimana kepedulian dan tanggungjawab negeri kita untuk mengayomi,
melindungi, melestarikan dan mengembangkan seni budaya milik sendiri;
- Di Malaysia dikembangkan,
di sini tak ada yang mau, baik pelaku seni maupun Pemerintah, tapi di sini
yang punya dalam merawat mengembangkan saya tak bisa matur sampai di
mana;
- Ini kesalahan siapa, monggo
diadepi bareng-bareng karena tak baik jika saling menyalahkan satu sama
lain;
- Jika mau kedamaian, kita
menyalahkan diri sendiri, jika menyalahkan orang lain itu yang timbul
kebencian dan permusuhan;
- Sekian, jika ada
pertanyaan silahkan.
- [20.19 wib]
|
Komper
Wardopo
|
- Terimakasih Ki Basuki
Hendro Prayitno, panjang lebar uraiannya;
- Kapasitas sebagai pelaku
seni, berpengalaman sehingga wajar beliau gundah;
- Saya catat beberapa hal,
pertanyaan pada kita yang nanti tidak saling mencari kesalahan, tapi mencari
solusi dan semua peserta disini berhak memberi solusi;
- Tentang tugas siapa untuk
mempertahankan seni budaya lokal itu?
- Sekarang kita harus mulai
peduli pikir, peduli tenaga, peduli dana;
- Ini tugas kita semua untuk
terus berupaya;
- Hal yang saya catat bahwa
di Kebumen sebenarnya seni tradisi dan modern itu bisa berkembang dengan
baik, bisa beriring sejalan;
- Selain seni tradisi,
disebutkan ada yang khas lokal seperti mentiet, angguk, eblek, dsb;
- Kesempatan ke 2 MT Arifin,
silahkan...
|
MT.
Arifin
|
- Pekewuh karena harus ngomong di
dekat pak Basuki, sesepuh, karena saya menonton pentas ndalangnya sejak saya
masih kecil sekitar tahun 60-an;
- Seperti tadi dikatakan,
bagaimana kesenian kita diambil oleh bangsa lain,
- Saya jadi ingat tahun 2011,
Maret 2011, diminta pemerintah RI, presiden SBY waktu itu meminta Menteri
Pendidikan untuk njawil saya agar mewakili pemerintah,
- di Jawa Tengah, soal
Keris, saya harus panel dengan tim utusan dari kejaraan diraja Malaysia;
- Dengan harapan bahwa
mereka tahu bagaimana keris sebagai jatidiri dari bangsa Indonesia;
- Saya jadi mikir dan
meneliti keris generasi pertama ciptaan Mpu Ramadi yang menciptakan keris
pada tahun 250 Masehi;
- Ada 2 tokoh yang
pertama-tama memprakarsai pembuatan keris yaitu pertama Empu Ramadi dari
Tuban satunya Empu Lang Tam Pay dari Banyumas;
- Keduanya satu perguruan
dan merupakan murid dari Ki Selo;
- Itu saya teliti, saya
bahas dari keris-keris ciptaan beliau, karena kebetulan saya menyimpan keris
dari abad ke 3 Masehi itu ada 24 keris;
- Hingga kini saya menyimpan
500 keris sampai yg muda, keris dari jaman Mataram;
- Mengumpulkannya butuh
puluhan tahun adus getih
- Apa yang perlu ditanamkan
saat berdiskusi dengan tokoh dari Malaysia, dengan target agar keris itu
tidak dibajak oleh Malaysia;
- Saya terpaksa menjelaskan
dari akar persoalan dan sumber keris sampai saya mbawa 15 keris dari Jakarta;
- Saya jelaskan keris
tertentu, siapa yang membuat, jadi dengan begitu dengan adanya data-data
autentik, tak bisa diaku oleh orang lain;
- Yang jadi soal
kadang-kadang seni itu tak dibahas, karena seni itu tak diopeni, tak
ada penjelasan-penjelasan bagaimana keruwetan dari sebuah seni budaya di
dalam masyarakat dan itu benar-benar milik kita;
- Kapan itu dilahirkan, kita
tidak tahu, ini yang jadi masalah;
- Pencatatan dari karya seni,
ngopeni seni dan tradisi itu diuri-uri, sehingga jadi bagian dari masyarakat
itu tak ada;
- Setelah diambil orang,
baru ramai-ramai, itu yang terjadi di masyarakat kita;
- Oleh karenanya maka
persoalan seni tradisi itu jadi penting karena jika tidak, saya perkiraan
satu generasi lagi akan habis itu;
- Akan saya jelaskan kapan
kesenian di Kebumen itu mati?
- Matinya kesenian tradisi
di Kebumen itu terjadi pada jaman Orde Baru;
- Pada jaman tahun 1960-an,
yang namanya wayang golek, sampai ketoprak tobong di Prembun, Sidototo
dan berbagai daerah, seni musik di Kutowinangun, berbagai seni semua hidup
dalam masyarakat dan laku;
- Sampai pencak silat di
tingkat desa itu ditonton oleh masyarakat;
- Artinya bahwa pada jaman
itu banyak seni tradisi yang mati, karena apa?
- Karena booming politik
pembangunan yang berorientasi ke atas dan kekuatan masyarakat itu tidak
berimbang;
- Dan sekarang, pada era
globalisasi, banyak tradisi yang akan mati jika tidak diopeni;
- Karena apa? Karena
ketertinggalan teknologi;
- Adaikata seni tradisi cepetan
dibiarkan dalam pakaian yg lusuh, tanpa tematik yang jelas, dan tak ada penanggapnya,
akan mati dengan sendirinya;
- Karena tak ada tradisi
yang menggunakannya !
- Begitu juga wayang, jika
kekuatan ekonomi masyarakat tidak berkembang, siapa yang akan nanggap?
- Masyarakat tidak nanggap,
pemerintah tidak nanggap, perusahaan tidak nanggap, ini yang jadi persoalan;
- Oleh karena itu, kita perlu
berfikir, melihat bagaimana persoalan seni tradisi dan saya akan lihat persoalan
ini dari aspek kebudayaan; dari aspek kulturalnya;
- Saya membahas ada tiga
hal: yang pertama, latar pikir kebudayaan, yang mengapa nantinya seni tradisi
itu tumbuh dari pola pikir seperti itu;
- Karena hingga sekarang kebudayaan
tradisi tak pernah dikaitkan dengan konsep kebudayaan;
- Yang ada bahwa seni
tradisi baru ada pada tingkat permainan di arena;
- Tapi mengapa di Kebumen
muncul seni tradisi cepetan, mengapa wayang kulit tumbuh di daerah
pesisir selatan, mengapa slawatan tumbuh di pesisir kulon, mengapa mentiet
tumbuh di daerah kulon kali dan tak ada di wetan kali, mengapa?
- Ini adalah persoalan dan
bahwa itu ada konsep kulturalnya yang jadi masalah;
- Oleh karena itu, nantinya,
mestinya pembinaan terhadap aspek dan unsur-unsur seperti ini juga merupakan
kebutuhan peta yang lebih jelas;
- Misal slawatan di
daerah Bonjok, itu sekarang sudah mati, di daerah wetan kali itu sudah tak
ada, yang ada di daerah kulon kali;
- Ini persoalan, artinya
karena memang slawatan itu bukan pola pikir utama wetan kali;
- Karena apa? Karena wetan
kali itu tali ikatnya adalah kraton kasunanan Surakarta;
- Oleh karena itu, wayang,
yang berkembang adalah wayang, mengapa di daerah pesisir kidul, karena memang
pesisir kidul adalah daerahnya Gamawijaya;
- Di utara tak berjalan; karena
di utara adalah daerahnya kolonial;
- Kemudian, mengapa tradisi
islam ada di kulon kali Lukulo, karena daerah itu adalah basis anti-struktur yang
dibina oleh kelompok-kelompok pejuang Diponegoro;
- Sedangkan yang wetan kali
juga kelompok pejuang tetapi yang relasinya adalah kraton kasunanan;
- Ini menjadi sangat berbeda
corak-corak seperti itu;
- Kebudayaan itu adalah
kebudayaan anti-struktur yang sangat membedakan daerah wetan kali dan daerah
kulon kali;
- Dan ini akan memiliki
latar pikir kebudayaan;
- Bicara kebudayaan
tradisional, yang berkaitan dengan perubahan-perubahan sebagaimana tema
sarasehan malam ini, yang akan menghadapi globalisasi;
- Nah, perubahan-perubahan
itu yang penting [signifikan_not] adalah apakah seni tradisi mampu
menciptakan local-genius atau tidak, ini masalahnya;
- Manakala seni tradisi
mampu menciptakan local-genius maka seni tradisi itu akan berkembang;
- Seni tradisi nDolalak lebih
berkembang di daerah Purworejo ketimbang Kebumen, mengapa?
- Kemudian seni-seni yang
ada di Lima Gunung di Magelang, itu akan berkembang, karena ada
kekuatan-kekuatan yang mendorongnya;
- Mereka sadar bahwa
seni-seni tradisi Lima Gunung itu
hancur pada saat Orde Baru membasmi G30S, maka harus dihidupkan kembali;
- Nah, di Kebumen hingga
sekarang belum ada kesadaran yang menyeluruh tentang persoalan ini;
- Oleh karena itu dibutuhkan
local-genius yang berkemampuan untuk mendorong perkembangan seni
tradisi;
- Bagaimana seni budaya
daerah dan tantangan yang ada di daerah ini;
- Tadi dalam konsep dasar
kebudayaan yang telah disampaikan pak Basuki, dimana seni budaya itu memiliki
konsep-konsep dasar;
- Sehingga budaya itu
merupakan kompleksitas pengalaman-pengalaman dari suatu masyarakat
yang akan diwarisi secara lintas generasi;
- Fungsinya adalah
membangkitkan perilaku-perilaku sosial dalam kehidupan masyarakat;
- Hal ini terjadi karena
budaya itu sesungguhnya merupakan sikap prilaku manusia yang diperoleh melalui
belajar dengan cara meniru, dengan cara mempelajari, dengan cara
mengembangkan kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan
hidup masyarakatnya;
-
Oleh
karena itu manakala di Kebumen muncul seni-seni yang berkaitan dengan konsep
tanah, konsep agraria; itu memang karena Kebumen adalah daerah dan
masyarakat agraris;
-
Maka
seni-seni tradisi yang kemudian berkembang itu yang berkaitan dengan
budaya-budaya agraris;
-
Di
dalam kebudayaan itu yang menjadi sangat penting bagi kita adalah terkandung
makna-makna pengetahuan hidup yang luas di dalam bentuk simbol-simbol dan
konsep-konsep;
-
Sehingga
cita dan ukuran yang dimiliki secara bersama melalui unsur-unsur itu dianggap
yang paling berharga oleh masyarakat;
-
Mengapa
masyarakat kita kalau menonton wayang itu yang akan dilihat adalah jejeran
pertama, kemudian pada saat goro-goro;
-
Karena
di dalam wayang itu terkandung unsur pendidikan, unsur demokrasi, unsur
ideologi sosial, informasi, dsb;
-
Faktor-faktor
ideologis itu muncul pada tingkat pertengahan, karena di situ nilai-nilai
kebenaran muncul;
-
Sedangkan
pada saat-saat awal adalah nilai-nilai estetika yang bisa ditangkap, juga anta-wacana
yang menunjukkan ketajaman seorang dalang di dalam menafsirkan
lakon-lakon, dikaitkan dengan kehidupan-kehidupan sosial yang ini juga
diharapkan oleh penonton;
-
Itu
menunjukkan bagaimana watak kehidupan luar yang luas, yang nanti akan
tercermin dalam simbol-simbol dan konsep-konsep;
-
Sehingga
cita-cita dan ukuran yang dimiliki secara bersama melalui unsur-unsur ilmiah
atau berharga itu kemudian bisa dipahami oleh komunitasnya;
-
Nah,
kenapa kebudayaan di masyarakat kita itu seperti itu?
-
Karena
kebudayaan di dalam suatu masyarakat itu dipengaruhi oleh struktur pikir yang
mendorong nilai-nilai itu terbentuk;
-
Mengapa
orang Jawa percaya pada wayang? Mengapa orang Jawa itu mencintai batik?
Mengapa orang
Jawa mempercayai keris?
-
Itu
bukan persoalan yang ada begitu saja, tetapi 3 bentuk dari karya budaya itu
[wayang, batik, keris] adalah bentuk tang termasuk di dalam konsep timputent;
-
Dinyatakan
bahwa ada 10 bidang dalam kehidupan masyarakat Jawa yang sudah menonjol sejak
jaman sebelum ada sejarah;
-
Termasuk
diantaranya adalah wayang, olah batik, olah keris;
-
Itu
adalah diantara 10 kemampuan orang Jawa tetapi 3 diantaranya berkaitan dengan
kebudayaan seni, nanti di dalam wayang itu termasuk gamelan dan seterusnya;
-
Itu
kemenonjolan yang dimiliki oleh orang Jawa sejak sebelum jaman sejarah
diantara 10 kemenonjolan lainnya;
-
Oleh
karena itu maka kemudian hal-hal seperti itu bisa bertahan karena ada
nilai-nilai yang terbentuk;
-
Nilai-nilai
yang membentuk kebudayaan dalam masyarakat itu nilai-nilai yang bagaimana?
-
Karena
di dalam masyarakat Jawa mempunyai kepercayaan adanya pertautkan dari segala
sesuatu yang ada dengan sesuatu yang ada yang lain;
-
Jadi
di sana cara berpikir orang Jawa itu adalah cara berpikir yang menyekutukan
antara Tuhan, benda-benda ciptaanNya, peristiwa-peristiwa sosial, itu semua
saling terkait tidak terpisah antara yang satu dengan yang lain;
-
Orang
memahami hal itu bukan hanya dengan agama, tetapi juga melalui kebudayaan,
melalui pendengaran, melalui nilai-nilai mistis, melalui keindahan kata-kata,
kemudian juga melalui nada;
-
Itu
seluruhnya digunakan untuk bagaimana memahami Tuhan, bagaimana memahami
kehidupan;
-
Bagaimana
kita ada dan akan kemana nanti kita; sangkan paraning dumadi, itu
semua adalah bagian dari cara berpikir orang Jawa yang tidak memisahkan
antara Tuhan, benda-benda, peristiwa dunia dalam alam manusia;
-
Oleh
karena itu, setiap peristiwa yang ada akan selalu dipersoalkan, dipertanyakan
dan dicari jawabannya;
-
Dari
segala kecanggihan seperti itu manusia melihat alam sebagai syarat kehidupan
yang sangat pokok;
-
Dimana
alam, di satu pihak memberikan unsur-unsur kehidupan namun juga alam memiliki
kekuatan yang dapat menyebabkan penderitaan dan kematian;
-
Disana,
manusia, orang Jawa menemukan unsur-unsur seperti bumi, langit, air, angin,
api, kekonstanan fenomena alam, pola-pola kesamaannya serta keteraturan; seluruhnya
merupakan konsep-konsep yang alamiah;
-
Di
dalam melihat anasir-anasir seperti itu kemudian lahir konsep kosmologi;
-
Kosmologi
itu apa?
-
Kosmologi
adalah gambaran dari seluruh kosmos, kosmos dimaksudkan adalah langit dan
bumi;
-
Langit
dan bumi dianggap mewakili dimensi vertikal dan statis sebagai alam kang
gumelar yang disebut dengan jagad ageng, makrokosmos, makrokosmik;
-
Kemudian
kehidupan manusia dan masyarakat yang mewakili hubungan horisontal dan
dinamis sebagai kenyataan batiniah yang disebut jagad alit, mikrokosmik;
-
Kemudian
hubungan antar di dalam cara berpikir yang kosmologis, hubungan antara jagad
ageng dengan jagad alit itu tidak bisa dipisahkan;
-
Manusia
akan bertahan hidup manakala dia mampu menyesuaikan dengan lingkungannya;
-
Jagad
alit harus
menyesuaikan dengan jagad ageng dan orang per orang harus menyesuaikan
dengan masyarakatnya, itu konsepnya;
-
Oleh
karena itu nanti tradisi-tradisi kebudayaan yang ada di masyarakat termasuk
kesenian itu adalah cara dari manusia untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, baik lingkungan alam maupun masyarakatnya;
-
Sehingga
tradisi-tradisi itu yang diselenggarakan pada hari-hari tertentu, pada
kesepakatan-kesepakatan tentang
- Hub antara jagad ageng dan jagad alit;
- Tradisi2 kebudayaan yang
ada masyarakatnya;
- Disusunlah pandangan
dunia, orientasi budaya à oang jawa gak slalu berpikir ke
depan; ini pemikirian siklis
- Orang jawa akan melihat
peristiwa dg mitologis;
- Cara sinkretis à mempertemukan kanan-kiri,
atas-bawah, hitam-putih; konsep “wulung”
- Orang jawa menhkairkan
hub2 moral, diawali dg peristiwa diahiri dg dalil;
- Simbol2 dlm wayang
diakitkan dg perwatakan orang jawa;
- Roso, merupakan kekuatan
utama, seni tradisi dikaitkan dg itu;
- Perubahan akan terjadi
saat r
- Budaya tardisi di kbm pada
dasarnya budaya yg sulit berkembang krn budaya agraris, sc geografis dibatasi
smudra, sulit berhubnguan dg luar,
utara dg peg
- Riset itu dilakukan Kuntjotoningrat,
struktur kuno spt glodhong
- Standar budaya ganda,
budaya banyumasan dan bagelenan;
- Pola kulon kali adalah
pola kraton kasultanan Jokja
- Pola kidul kali adalah
pola kasunanan solo
- Pola uRutsewu itu pola
anti-struktur;
- Liwat proses2 yang lamban,
berkembang namun karena pola tumpunya bersifat
administratif, maka pergulatan 2 kebudayaan sangat lamban;
- Budaya kebumenan miliki 2 tantangan;
era Orba dan Globalisasi;
- Era orba banyak kesenian
rakyat yg hancur dan tak berkembang, seluruhnya tak tumbuh;
- Pendekar2 silat Kebumen dulu bergabung dan
membuat event yg ditonton masyarakat
waktu itu; sekarang tak ada lagi;
- Itu semua sebagai sebuah
peristiwa sejarah dalam
masyarakat lokal;
- Ketoprak Sidototo alami
kemajuan, tapi diambil oleh kepentingan
politik;
- Negara tak hadir saat
budaya lokal terancam; ini masalahnya;
- Pada arus globalisasi, dan hilangnya nilai
kearifan lokal, dimana dulu masyarakat dididik melalui
banyak hal, termasuk film2 Bollywood;
- Budaya2 yang dikembangkan kelompok tradisi
tertinggal, itu
oleh karena
vakumnya pemanfaatan teknologi;
- Ini yang juga jadi persoalan
- Apa yang diperlukan, kebangkitkan untuk mampu hadapi tantangan2 itu adalah:
- Bagaimana masyarakat harus
dibangunkan agar mampu manjawab tantangan ini
- Bagaimana teknonlogi
digunakan dalam pengembangan seni
- Bagaimana kebudayaan
daerah , sangat diperlukan “lokal genius” :
1. Bagaimana kebudayaan lokal melakukan penetrasi
dalam interaksi
dengan budaya luar;
2.
Mengakomodir kebudayaan
luar yang maju;
3. Mengintegrasikan unsur
budaya luar ke dalam;
4. Memberikan arah –orientasi-
kebudayaan masyarakat;
- Seni tradisi ditonton
bukan hanya utk hiburan tapi untuk menumbuhkan rasa kebangkitan
kreatif temukan idiom2 baru:
- Seni tradisi berkembang
kala seniman dan
seterusnya;
|