This is default featured slide 1 title

BEBAL:"FPI"

Kebebalan FPI Banyuwangi yang membubarkan ritual tradisi Sedekah Laut di daerahnya

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 20 Maret 2009

SRMB Bikin Antologi Puisi

Penyadaran Lingkungan Melalui Puisi, demikian judul berita di koran Suara Merdeka, edisi Selasa, 28 Oktober 2008, hlm.P-Merapi.
Begitulah, pada awalnya ide penerbitan buku antologì puisi Kebumen digagas dengan pendekatan tema lingkungan. Teknisnya dirumuskan ke dalam 3 tahapan.
Pertama, penyelenggaraan lomba cipta puisì bertema lingkungan hidup;
Kedua, penerbitan buku antologi puisi Kebumen, yang dihimpun dari hasil lomba penulisan puisi;
Ketiga; bedah buku antologì puisi, yang ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan kegìatan apresiasi puisi, pada komunitas terdidik serta masyarakat umum.

Sejak pemberitaan media tentang rencana itu, tak terjadi sebaran yang memungkinkan syarat-syarat prakarsa kolektif yang kuat. Secara internal, SRMB mengalami work-less, wuih..

Maka, setelah melewati momentum Ultah ke-6 pada 13 Januari lalu; gagasan terkait penerbitan buku antologi puisi itu menguat lagi.

Antologi Puisi 'Kuputarung' - I

Pada akhirnya inìlah yang paling dapat dìlakukan. Itu pun masih dalam segala kesederhanaannya. Buku ini berisi kumpulan 37 puisi karya 4 penyair yang bergiat di SRMB. Mereka adalah Daryono CengKim, Dodottiro, Pekik Sasinilo dan Pitra Suwita. Editing puisi dan pengantar dikerjakan Aris Panji WS. Disain cover dan cetak sampul didukung Indriotomo Brigandono.

Daryono CengKim menyertakan 9 puisi yang ditulis pada rentang tahun 2005 - 2009, sedangkan Dodottiro yang menyokong 7 puisi tulisan antara tahun 1992 - 2009. Penyair lain, Pekik Sasinilo dengan 12 puisi yang ditulis pada rentang 1982 - 2009. Dan 9 puisi lainnya ditulis Pitra Suwita antara tahun 2005 - 2009.

Pembuatan antologi puisi ini dilatari oleh keinginan, pertama, untuk mendokumentasikan karya penulis yang bergiat di komunitas ini.
Kedua, kebutuhan untuk menghidupkan lagi tradisi tulis-baca puisi yang pada gilirannya diharapkan akan dapat menopang aktivitas apresiasi seni sastra di daerah ini.

Tanpa bermuluk dalam capaian target, namun bahwa perlu ada buku yang dibuat sendiri dan diharapkan kesinambungannya.
Rencananya buku inì akan launching pada Sabtu, 25 Aril 2009 dan dikemas dalam musik puisi. Beberapa aransemen musik tengah diolah oleh Toro Mantara, Akhmad Nurokhim dan Dodottiro.

Judul antologi 'Kuputarung' dipilih dari salah satu puisi tulisan Pekik Sasinilo di tahun 1987. Pemilihan ini bukan berarti puisi 'Kuputarung' itu sebagai yang terbaik. Tetapi didasarkan pertimbangan bahwa judul puisi itu dapat mengingatkan masyarakat akan lanskap Kebumen di masalalu. Kuputarung adalah ikon, tetenger atau 'land-mark' jantung Kebumen.

:ada apa di jantung kota?
Gambaran hedonisme, marjinalisasi kelompok sosial tertentu, potret buram dari realitas sosial yang ada. Pada tahap tertentu, penyair menjadi saksi atas kondisi yang memprihatinkan; yang terkadang luput dari perhatian khalayak.
Dan secara umum, 37 puisi yang terangkum dalam antologi pertama terbitan SRMB ini akan di'musikalisasi'kan pada Sabtu, 25 April 2009. Pagelaran musik-puisi, dalam beberapa tahun terakhir menjadi cara komunitas ini mengkomunikasikan karya sastra.

Antologi puisi ini juga akan dibawa pada kegiatan-kegiatan apresiasi berikutnya di beberapa tempat, seperti sekolah dan kampus yang ada.